Artikel

PT Krakatau Steel, Pabrik Baja Terintegrasi di Indonesia

peleburan baja krakatau steel

PT. Krakatau Steel merupakan BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah satu satunya pabrik baja terintegrasi di Indonesia (Integrated Steel Plant) yang menawarkan beragam jenis produk, termasuk air bersih, tenaga listrik, baja, rekayasa industri, kawasan industri, pelabuhan, jasa bidang teknologi informasi, dan jasa medis; dll.

Daftar Isi :

Pengantar

Terletak di kota Cilegon, PT. Krakatau Steel memulai operasi komersialnya pada tahun 1971. Selain selalu meningkatkan aktivitas bisnis, PT. Krakatau Steel dengan giat terus menerus melakukan usaha-usaha untuk memenuhi tanggung jawab atas kualitas produk, keselamatan kerja, dan keamanan lingkungan.

Fasilitas PT. Krakatau Steel

Fasilitas produksi baja terintegrasi yang dimiliki PT. Krakatau Steel meliputi fasilitas produksi pembuatan besi (ironmaking) berupa Direct Reduction Plant, pengolahan baja (steelmaking) yang terdiri dari 10 (sepuluh) dapur busur listrik (electric arc furnace/EAF) dan 5 (lima) fasilitas continuous casting machine, pabrik pengerolan baja (rolling mill) yang terdiri dari pabrik baja lembaran panas (hot strip mill), pabrik baja lembaran dingin (cold rolling mill), pabrik batang kawat baja (wire rod mill), pabrik baja tulangan (bar mill), pabrik baja profil (section mill) dan pabrik pipa baja (pipe mill).

Sejarah

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“Perusahaan”) didirikan  di  Republik  Indonesia  pada  tanggal  23 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie, S.H. Perusahaan didirikan untuk mengambil alih proyek pabrik baja Trikora. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik  Indonesia  dalam  Surat  Keputusannya No. J.A.5/224/4 tanggal 31 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik  Indonesia  No. 44  tanggal  8  Februari 1972, Tambahan No. 19.

Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977. Pada tahun 1979 dilangsungkan peresmian penggunaan fasilitas-fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun, Pabrik Billet Baja dengan kapasitas 500.000 ton/tahun, Pabrik Batang Kawat dengan kapasitas 220.000 ton/tahun serta fasilitas infrastruktur berupa Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air, Pelabuhan Cigading serta sistem telekomunikasi. 

Pada tahun 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik Slab Baja yang memproduksi Slab Baja dan Pabrik Baja; dengan 4 EAF (Electric rch Furnace) dan 2 Unit Continuous Casting; serta Lembaran Panas Hot Strip Mill yang memproduksi Baja Lembaran Panas dengan 1 Reheating Furnace, 1 Stand Roughing Mill, 5 Stand Finishing Mill, dan Downcoiler, serta Unit Shearing Line. Pada tahun 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin yang merupakan pabrik baja perusahaan patungan yang berada di kawasan industri Cilegon bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel, melengkapi pabrik-pabrik baja lain yang telah ada.

Anak Perusahaan

PT Krakatau Steel memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain yaitu :

  1. PT KHI Pipe Industry Berdiri pada tahun 1972, merupakan satu-satunya industri pipa spiral di Indonesia yang memiliki standar yang diakui Internasional dengan kapasitas produksi 155 ribu ton per tahun.
  2. PT Krakatau Wajatama Berdiri pada tahun 1992, merupakan produsen besi beton, besi profil, dan kawat baja dengan kapasitas produksi masing-masing 150 ribu, 150 ribu, dan 20 ribu ton per tahun.
  3. PT Krakatau Engineering Berdiri pada tahun 1988, bergerak di bidang jasa engineering dengan total asset pada tahun 2003 senilai Rp 71,5 Milyar. PT Krakatau Industrial Estate Berdiri pada tahun 1992, bergerak di bidang property industri dan komersial dengan total aset pada tahun 2003 senilai Rp 267,6 Milyar.
  4. PT Krakatau Information Technology Berdiri pada tahun 1993, menyediakan jasa konsultasi, perencanaan, instalasi, pengembangan, implementasi dan penyedia jasa pendukung termasuk komunikasi dan procurement perangkat lunak sistem informasi dengan total asset pada tahun 2003 senilai Rp 31,4 Milyar.
  5. PT Krakatau Daya Listrik Berdiri pada tahun 1996, merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas produksi 400 MW per tahun.
  6. PT Krakatau Tirta Industri Berdiri pada tahun 1996, bergerak dibidang pengolahan dan distribusi air bersih bagi industri maupun perumahan dengan kapasitas produksi sebesar 33 Juta M3.
  7. PT Krakatau Bandar Samudra Berdiri pada tahun 1996, merupakan operator dan penyedia jasa pelabuhan dengan dengan total aset pada tahun 2003 senilai Rp 118 Milyar.
  8. PT Krakatau Medika Berdiri pada tahun 1996, merupakan pemberi jasa pelayanan kesehatan dan operator rumah sakit dengan total aset pada tahun 2003 senilai Rp 48 Milyar. (ket. sekarang mayoritas sahamnya Pertamina menjadi IHC Krakatau Medika).
  9. PT.Meratus Jaya Iron & Steel; dengan dana investasi Rp 3,9 triliun, Pabrik dibangun di KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) di atas lahan seluas lebih kurang 117 Ha yang awalnya merupakan aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kemudian dijadikan modal penyertaan ke dalam ekuitas perseroan MJIS.

Produk Baja PT. Krakatau Steel

Proses Produksi Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. 

Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet. Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. 

Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet. Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.

IPO dan Saham PT. Krakatau Steel

Pada tanggal 29 Oktober 2010, PT. Krakatau Steel memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”),  sekarang  Otoritas  Jasa Keuangan  (“OJK”),  No.  S-9769/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum saham perdana (“IPO”)  kepada masyarakat sebanyak 3.155.000.000  saham  baru  dengan  nilai  nominal Rp.500,- (angka  penuh)  per  saham  dengan  harga Rp.850,- (angka penuh) per saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2010.

Pada  tanggal  10  November  2016,  PT. Krakatau Steel memperoleh pernyataan efektif dari OJK  No. S-676/D.04/2016 untuk melakukan Penawaran  Umum  Terbatas Untuk  Penambahan Modal  Dengan  Memberikan  Hak  Memesan  Efek Terlebih  Dahulu  I  (“PMHMETD  I”)  sebanyak 3.571.396.900 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500  (angka  penuh)  per  saham  dengan  harga Rp525  (angka  penuh)  per  saham.  Pada  tanggal 6 Desember 2016, seluruh tambahan saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Penjamin Emisi Utama adalah PT. Bahana Securities (Affiliated), PT. Danareksa Sekuritas (Affiliated), PT. Mandiri Sekuritas (Affiliated).

Posisi kepemilikan saham atas anak perusahaan sampai tahun 2021; PT. KHI Pipe Industries : 100%, PT. Krakatau Bandar Samudera : 100%, PT. Krakatau Daya Listrik : 100%, PT. Krakatau Engineering : 100%, PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon : 100%, PT. Krakatau Information Technology : 100%, PT. Krakatau National Resources : 100%, PT. Krakatau Tirta Industri : 100%, PT. Krakatau Wajatama :    100%, PT. Meratus Jaya Iron & Steel : 66%. PT Krakatau Steel (Persero) (KRAS) mengalihkan seluruh sahamnya di PT Krakatau Medika (KM) kepada PT Pertamina Bina Medika IHC (PBM IHC), anak usaha PT Pertamina (Persero). Adapun pengalihan saham ini tujuannya untuk mendukung holding company di bidang rumah sakit BUMN.

 


Baca Juga :

  1. Sistem Tanggap Darurat (Emergency Response) di Industri
  2. Mengenal tentang Administrasi Pergudangan

Baca Juga

Membersihkan lantai dimulai dengan menyiapkan area lantai yang...

  Driver (sopir) Rental Mobil PT. Krakatau Jasa Industri telah...

Cleaning Service PT. Krakatau Jasa Industri telah memahami,...

Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan...